Cenderung Menurun, Pemerintahan Suhardiman Amby Dinilai Kurang Piawai Rebut DAK
KUANSING - Pembangunan infrastruktur di zaman pemerintahan Suhardiman Amby tidak terlalu masif, hal ini disebabkan banyak faktor. Salah satu faktor adalah ketersediaan dana pembangunan.
Pemerintahan Kuansing dibawah komando Bupati Suhardiman Amby dinilai kurang piawai mengambil dana pusat seperti Dana Alokasi Khusus untuk pembangunan. Jumlah DAK yang diterima oleh Kabupaten Kuansing pada masa pemerintahan Suhardiman Amby cenderung relatif menurun.
Misalnya, jatah dana alokasi khusus( DAK ) bidang jalan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR ) untuk Kuansing Riau tahun 2022 turun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kasubag Program dan Perencanaan Dinas PUPR Kuansing, Deswan Antoni, Minggu (5/12/21) saat dikonfirmasi menyebut pada tahun 2022 lalu dana DAK bidang jalan yang dialokasikan Kementrian PUPR untuk Kuansing hanya sebesar Rp 10.4 Milyar.
" Jika dibandingkan dengan tahun 2021 memang turun. Tahun 2021 dana DAK bidang jalan Kuansing dapat Rp.10.9 Milyar "ujar Deswan Antoni seperti dikutif dari Kuansingterkini.com.
Malah katanya tahun 2020 Kuansing tidak mendapat dana DAK bidang jalan sama sekali. Tahun ltu hanya ada dana DAK bidang pengairan.
Kucuran dana DAK bidang jalan yang paling besar terjadi pada tahun 2019 atau pada masa pemerintahan Mursini - Halim. Pada tahun itu, Kuansing dapat DAK bidang jalan sebesar Rp 45 Milyar dan dana DAK bidang pengairan sebesar Rp 15 Milyar.
Totalan DAK fisik yang diterima pada masa pemerintahan Mursini-Halim tahun 2019 lalu itu berjumlah Rp131,539 miliar yang meningkat dari tahun 2018 lalu yang hanya Rp61,135 miliar.
Sedangkan di masa pemerintahan Suhardiman Amby, usulan dana DAK bidang jalan tahun 2022 hampir Rp 100 Milyar. Namun hanya disetujui sekitar Rp 10.4 Milyar. Atau hanya sekitar 10 persen dari total yang diusulkan. (*)