Pihak Kepolisian Diminta Segera Amankan Penadah Besar dalam Kasus Penggelapan Karnel di P KM 18

sampit-
kecamatan mentawa baru ketapang, Kabupaten pKotawaringin Timur , provinsi kalimantan tengah–10/09/2024 Dalam perkembangan terbaru terkait kasus dugaan penggelapan karnel di KM 18, berbagai pihak mendesak agar kepolisian segera mengamankan para penadah besar yang diduga terlibat. Kasus ini tidak hanya melibatkan penggelapan di tingkat operasional, tetapi juga penadah besar yang diyakini menjadi penggerak utama jaringan penggelapan karnel (inti sawit) tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, para penadah besar tersebut berperan penting dalam memperdagangkan hasil penggelapan karnel ke pasar gelap. Para pelaku di tingkat bawah menjual karnel yang digelapkan kepada penadah besar yang kemudian mengedarkannya kembali dengan keuntungan besar. Skema ini diduga telah berjalan cukup lama dan merugikan perusahaan serta mengganggu stabilitas harga karnel di pasar lokal.

Seorang sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, “Penggelapan ini tidak hanya dilakukan oleh oknum di lapangan, tetapi melibatkan jaringan yang lebih besar. Penadah besar harus segera diamankan karena mereka adalah kunci dari seluruh operasi ini.”

Pihak kepolisian Kotawaringin Timur saat ini masih melakukan penyelidikan dan pengumpulan bukti terkait dugaan keterlibatan para penadah besar. Diharapkan dengan tertangkapnya penadah utama, mata rantai penggelapan ini bisa dihentikan sepenuhnya.

"Kami sudah mengantongi beberapa nama dan akan melakukan tindakan lebih lanjut berdasarkan bukti yang ada. Penegakan hukum akan dilakukan dengan tegas, terutama kepada mereka yang memiliki peran signifikan dalam kejahatan ini," ujar salah seorang petugas kepolisian yang terlibat dalam penyelidikan.

Masyarakat juga diimbau untuk memberikan informasi yang dapat membantu penyelidikan. Dengan kerja sama yang baik antara pihak kepolisian dan masyarakat, diharapkan kasus ini dapat segera terungkap secara tuntas dan para pelaku utama bisa diamankan.

( Ran boyy)